Ilmuwan AS: Lapan Terlalu Cepat Mengambil Kesimpulan

Posted: Minggu, 30 Januari 2011 by muamar in
0

 TRIBUNNEWS.COM - Ilmuwan periset crop circles asal Amerika Serikat (AS), Nancy Talbott, menyatakan Lapan terlalu cepat mengambil kesimpulan jika crop circle yang ada di Berbah, Sleman, Yogyakarta, adalah buatan manusia. Sebelumnya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan jika crop circle di Yogya adalah hasil buatan manusia.

Demikian disampaikan Talbott saat melihat sejumlah foto crop circle tersebut, Rabu (26/1/2011) terutama setelah diberitakan jika itu hanya buatan manusia. Seorang warga Indonesia bernama Wahyu Sunduseng meluangkan waktu untuk Tribunnews.com mewawancarai Talbott, Direktur The BLT Research Team Inc, dan berkedudukan di Cambridge, Massachusetts, AS. Wahyu saat ini sedang mengambil gelar master di bidang ilmu pertanian di Universitas Bonn, Jerman.

Khusus crop circle yang di Yogjakarta, ia menginformasikan bahwa dari foto yang dilihatnya kemungkinan itu bukan buatan manusia. Ia juga menunjukkan bahwa padi tersebut tidak di rebahkan begitu saja, tapi di putar, di bengkokkan lalu dirapikan seperti menyisir rambut.

Dan kalaupun hal ini bisa dilakukan manusia, maka dibutuhkan waktu yang lama minimal 2 hari karena jaringan luar dari tanaman sama sekali tidak elastis, gampang patah. Artinya kalau di bengkokkan secara paksa, pasti akan patah (lihat gambar). ia juga menunjukkan foto hasil perbandingan antara tanaman yang di crop circle dengan yang normal.



Pada foto pertama dari crop circle di Indonesia, menunjukkan bahwa pohon padi tersebut tidak direbahkan begitu saja, tetapi seperti di putar lalu di bengkokkan, lalu di sisir dengan rapi.

Sementara pada foto ke-2 menunjukkan perbandingan antara tanaman yang mengalami crop circle dengan yang tidak. Batang 1 sampai 4 dari kiri adalah contoh dari crop circle di Italia, menunjukkan perpanjangan pada ruas, sedang yang ke-5 dan ke-6 adalah tanaman yang normal.

Diambil dari : www.tribunnews.com

Crop Circle Sleman Buatan Manusia

Posted: Jumat, 28 Januari 2011 by muamar in
0

     Crop Circle di Sleman yang menghebohkan masyarakat.

VIVAnews - Tim peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional memastikan crop circle di Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta buatan manusia. Hasil penelitian Lapan ini tidak berbeda jauh dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional tak menemukan unsur radioaktif di sekitar lokasi pola berbentuk geometris itu.

"Melihat rebahnya padi sampai keakar-akarnya yang ketekan, kesimpulan dari yang kami lihat, kami yakin ini dilakukan oleh manusia," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains dan Antariksa Lapan, Sri Kaloka Prabotosari di lokasi crop circle, Selasa 25 Januari 2011. Selain Sri Kaloka, Lapan juga menurunkan penelitinya, Nizam Ahmad.

Ada alasan mengapa, Kaloka sangat yakin crop circle itu buatan manusia. "Polanya tidak simetris, ada yang lebar, ada yang sempit. Jadi tidak beraturan," tegasnya.

Tidak hanya itu, hasil pengecekan di titik tengah, ditemukan adanya lubang dengan kedalaman sekitar 25 cm dengan diameter 4 cm. Kaloka menduga, lubang itu bekas tongkat atau pipa yang ditancapkan di tanah.

Bagaimana si pembuat bisa masuk ke titik tengah? Kaloka menjelaskan, ada kejanggalan-kejanggalan. Dia melihat ada jebakan-jebakan dari batang padi yang sengaja ditanamkan kembali. "Walaupun ada yang sudah ditutup, tapi waktu kami sibak, di bagian ujungnya kelihatan ada yang rebah-rebah (batang padi). Jadi ini menunjukkan adanya sebuah jalan," ujar dia.

"Demikian juga yang lain, kita menemukan rebahan-rebahan yang sama, walaupun di tengah-tengah tapi ada jalan masuk," tambahnya.

Belum lagi, ditemukan sebuah tongkat yang dipatok di lokasi, sehingga ada batang padi yang tidak bisa terebahkan karena terhalang patok tersebut. "Jadi tidak bisa menekan padinya," kata dia.
Sebelumnya Batan juga telah meneliti tanah di sekitar crop circle tersebut untuk dilihat kadar alfa dan betanya. Dari material yang diteliti, tidak ada kejadian abnormal.

Diambil dari : www.vivanews.com